Jumat, 24 Desember 2010

SUMPAH SUCI ORANG SUCI

Dokter Sudarmono 23 Desember jam 1:07 Balas

Seorang suci sedang bermeditasi di bawah sebuah
pohon pada pertemuan dua jalan. Meditasinya
terganggu seorang pemuda yang berlari dengan
panik ke arah jalan yang menuju dirinya.
“Tolonglah saya,” pemuda itu memohon. “Ada orang yang salah
menuduh, dikiranya saya mencuri. Ia mengejar saya bersama
banyak orang. Kalau mereka sampai menangkap saya, kedua
tangan saya akan dipotong.”
Pemuda itu kemudian memanjat pohon yang digunakan
pendeta itu untuk bermeditasi dan cepat bersembunyi di antara
dahan-dahannya, “ Tolong jangan katakan kepada mereka
dimana saya bersembunyi,” kata pemuda itu memelas. Pendeta
suci itu melihat dengan mata hatinya, bahwa si pemuda
memang tidak bersalah dan telah berkata sesungguhnya.
Beberapa menit kemudian datanglah sekelompok orang desa
dan pemimpinnya bertanya, “Bapak melihat pemuda yang
berlari ke arah sini?”
Berpuluh tahun sebelumnya pendeta itu pernah bersumpah
untuk selalu berkata jujur, jadi ia mengatakan telah melihat
pemuda itu.
“Kemana perginya?” kata si Kepala Desa itu tak sabar.
Pendeta itu sebenarnya tidak ingin mengkhianati pemuda,
namun sumpahnya telah menakutkannya. Ditunjuknya pohon
di atasnya. Penduduk desa beramai-ramai menyeret si pemuda
keluar dari sela-sela dahan dan memotong kedua tangannya.
Ketika pendeta itu mati, dia dibawa ke Mahkamah Agung Surga.
Ia dikutuk karena sikapnya terhadap pemuda tidak berdosa itu.
Tetapi, si pendeta protes, “saya telah bersumpah suci saya akan
selalu berkata jujur.”
Pengadilan itu berkata, “Namun hari itu kamu lebih mencintai
kebanggaan dari kebajikan. Bukan demi kebajikan kamu
menyerahkan pemuda itu kepada penuntutnya, namun kamu
semata-mata mempertahankan citra kosong tentang dirimu
sendiri sebagai orang ‘suci’.
Kebajikan manusia yang terbatas kerap memandu pemahaman
menjadi kekuatan yang memaksa kita untuk berbuat jahat...”
============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 2. Hal. 290-291. ISBN 978-6028-686-938.

Info buku, silakan klik link (tautan) di bawah ini:
http://www.facebook.com/pages/Mutiara-Kalbu-Sebening-Embun-Pagi/116810518359465
……………………………………………………………………………………
Apabila Bp./ Ibu/ Sdr berminat pesan & dikirimi buku ” Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi” (MKSEP) tersebut, mohon ketik nama , alamat lengkap pengiriman, kode pos, no telp/ hp dan volume buku yg dipesan, selanjutnya balas inbox ini atau sms ke 081392911111. (Harga buku @ Rp 40.000 + biaya pos/ kirim)
============================================



DanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDance



Tidak ada komentar:

Posting Komentar